Dengan berlindung kepada-Mu dari setan yang bersembunyi
Wahai Engkau yang memiliki cinta
Keadilan-Mu tiada untuk seorang saja
Seperti matahari yang sinarnya meliputi siang
Bagaikan rembulan yang cahayanya benderang
Hingga jalan yang gelap itu menjadi terang
Raga ini akan hancur tanpa kasih sayang-Mu
Jiwa ini akan tersesat tanpa bimbingan-Mu
Kesedihan dan kegelisahan terus mencengkram
Dada ini sesak karena cengkramannya mengusir nafasku
Sungguh kebesaran-Mu melenyapkan keberadaanku
Wahai diri yang menengadah melihat Sang Maha Tinggi
Yang hina ini menangis tersedu meratapi diri
Jiwa ini lepas tanpa pegangan
Takut jika terlepas dari tali ikatan dari Yang Maha Esa
Oh..dimanakah tali itu?
Agar kudapat berpegang dan tak terjatuh ke dalam jurang penyesalan
Wahai Tuhan-Ku…
Sang pencinta sejati akan terus mencari cinta
Samudera akan diseberangi dengan kapal layar
Tanpa angin petunjuk-Mu, kapal itu akan terhenti
terombang-ambing oleh gelombang yang dapat menenggelamkan
Daratan luas akan dijelajahi
Tanpa kaki-Mu tubuh ini tak dapat berjalan
Terkubur oleh ganasnya badai pasir
Engkaulah bintang yang menunjukkan arah utara dan selatan
Engkaulah matahari, yang terbit di timur dan terbenam di barat
Dengan Jalan-Mu, surga dan neraka terabaikan
Wahai kekasih…
Kerinduan ini membuat wajahku pucat karena tak pernah tidur
Mimpi tentangmu adalah anugerah tiada tara
Alunan lagu rindu mengiris hati mengingatkanku padamu
Tangisan di malam hari mengeringkan air mata
Berharap perjamuan indah penuh cinta
Tercatat abadi oleh berjuta puisi tentangmu
Tentang cintaku padamu...