Jumat, 25 Mei 2012

Dia meliputi semua

Dia meliputi semua

Doa Senin Pagi – Muhyiddiin Ibnu ‘Arabi

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

 

Wahai, Tuhanku, aku bermohon dari-Mu akan cahaya dan bimbingan, dan amal yang shaleh. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hawa nafsuku dan dari segala bentuk kejahatan yang akan menjauhkanku dari-Mu. Tiada Tuhan selain Engkau. Murnikan jiwaku dari keragu-raguan akan janji-Mu dan karakter palsuku, dari malapetaka dunia akhirat dan kelalaian Mendzikiri-Mu. Anugerahilah aku pengabdian sejati, yang membuatku mentaati-Mu dalam setiap keadaanku.

 

Wahai, Engkau Yang Maha Mengetahui, didik aku dalam Pengetahuan-Mu. Wahai, Hakim yang Bijaksana, kuatkan aku dengan kebijaksanaan keputusan-Mu. Wahai, Engkau Yang Maha Mendengar, kehendaki dan izinkan aku mendengarkan dari-Mu! Wahai, Engkau Yang Maha Melihat, kehendaki dan izinkan aku melihat yang Engkau sukai. Wahai, Engkau Yang Maha Khoobiir, karuniakan aku kesadaran akan-Mu. Wahai, Engkau Yang Maha Hidup, hidupkan kehidupanku dengan Mendzikiri-Mu. Wahai, Engkau Yang Maha Berkehendak, murnikan kehendakku melalui Keaguangan, Kekuatan, dan Kemuliaan-Mu. Engkau memiliki Kekuatan di atas segalanya.

 

Wahai, Tuhanku, aku bermohon dari-Mu (semoga Engkau penuhi) suatu pengaturan-Mu, pengabdian seorang hamba, dan ketajaman pikiran dalam semua totalitas kehidupan dengan pilihan-pilihannya (furqon), di antara bentuk dan ukuran/ kadar-kadar.

 

Wahai, Tuhanku, aku meminta-Mu melalui Diri-Mu; melalui Keahadan-Mu, dimana siapa pun yang menginginkan selain-Mu, maka ia mengadakan Tuhan selain-Mu; dan melalui semua cakupan-Mu, dimana barangsiapa yang menginginkan keabadian dunia maka ia telah mendustakan-Mu dan memisahkan diri mereka dari harmoni kemurnian sejati.

Wahai, Engkau, Yang akan melepas jauh orang yang melampaui batas karena tidak menghadirkan-Mu dalam hatinya! Wahai, Engkau, Yang ditahbiskan Keagungan dan Kemuliaan. Wahai, Engkau, Yang mengeluarkan cahaya keberadaan segala sesuatu dari kegelapan ketiadaan. Wahai, Engkau, Yang Membentuk misi tiap manusia berdasarkan Pengetahuan Yang Engkau tuliskan pada tiap manusia (lauh mahfudz). Wahai, Engkau, Yang membentangkan pilihan-pillihan melalui rahasia-rahasia Kebijaksanaan-Mu

Aku menangis untuk-Mu, bagai seorang yang memohon pertolongan dari jarak jauh kepada seseorang yang sebenarnya dekat! Aku memohon-Mu, bagai seorang pendamba cinta teramat sangat dari sang kekasih (nya). Aku memohon-Mu, bagai seorang yang teramat gelisah berusaha terus menerus mencari tahu segala kesukaan dan kebutuhan sang kekasih (nya).

Wahai, Tuhanku, aku memohon-Mu untuk mengangkat tabir tentang-Mu dan melepaskan ikatan-ikatan prasangka dan keraguanku akan-Mu. Wahai, Tuhanku, hidupkankan aku melalui-Mu dengan kehidupan yang mendasar. Ajari aku dari Pengetahuan yang memang sesuai dengan kesejatian diriku. Dengan Ketiadabatas Kekuatan-Mu; bukakan bagiku harta karun yang berasal dari Taman di Surga dan ‘Arsy serta Hakikat, dan jadikanlah bulanku hilang lenyap ditelan oleh Cahaya-Mu. Dengan Kasih Sayang dan Kepemurahan-Mu, bebaskanlah aku dari setiap waham.

Kemuliaan hanyalah milik-Mu, wahai, Engkau Yang tak terlampaui! Segala puja bagi-Mu Yang Pasti tak terlampaui oleh fenomena apapun; dan Maha Suci Engkau dari segala wujud ketercelaan.

Kemuliaan hanyalah milik-Mu! Engkau membuat setiap pencari tak mampu meraih-Mu kecuali melalui-Mu.

Kemuliaan hanyalah milik-Mu! Tiada seorang pun yang mengetahui-Mu selain-Mu

Kemuliaan hanyalah milik-Mu! Betapa Dekat-Nya Diri-Mu, meskipun Kemuliaan-Mu teramat Tinggi, wahai, Tuhanku.

Wahai, Tuhanku, hiasi aku dengan perhiasan yang berasal dari Keagungan Kemuliaan-Mu! Bajukan aku ke dalam jubah yang berasal dari Kekuasaan Tertinggi-Mu sehingga tiada daya dan upaya selain kekuasaan-Mu! Mahkotai aku dengan mahkota yang berasal dari Kebesaran dan Keagungan-Mu! Lepaskan aku dari tebaran hal-hal yang tidak bermanfaat dan buruk. Bebaskan aku dari hisab dan batasan tak terhingga, dan dari aneka pilihan, kekurangan dan pertentangan.

Wahai, Tuhanku, ketiadaan diriku dalam-Mu merupakan keberadaan tertinggiku; Kebersamaanku dengan-Mu merupakan ketiadaan tertinggiku. Berdasarkan situasi tersebut dimana aku menempatkan keberadaanku bersama dengan-Mu, karuniakan kesadaran bahwa kesejatian ketiadaanku adalah berada di dalam-Mu dan membuatku hilang lenyap di dalam-Mu.

Tiada Tuhan selain Engkau! Tidak ada sesuatu dan seorangpun yang menyamai-Mu.

Tiada Tuhan selain Engkau! Maha Tinggi Engkau tiada yang menyamai-Mu.

Tiada Tuhan selain Engkau! Tiada kebutuhan-Mu akan makhluk-Mu.

Tiada Tuhan selain-Mu! Wahai, Engkau Yang Ahad! Engkau Tempat Bergantung dan Berlindung setiap makhluk-Mu.

Tiada Tuhan selain Engkau! Keberadaan hanyalah Engkau! Sujudku hanya untuk-Mu. Engkaulah al-haqq. Yang dipuja.

Aku berlindung dalam Diri-Mu dari diriku sendiri, dan aku memohon-Mu agar menghancurkan yang tidak haqq dari diriku. Aku memohon ampunan-Mu atas apapun yang menyebabkanku menjauh dari-Mu dan atas apapun yang menjadi keburukanku, atau atas apapun yang menjadi penyebab keterpecahan identitas sejatiku.

 

Engkaulah Yang menegakkan dan meninggikan, mengawali dan mengakhiri, Yang memisahkan dan menyatukan. Wahai, Sang Penegak! Wahai, Sang Peninggi! Wahai, Yang Mengawali! Wahai, Yang Mengakhiri! Wahai, Sang Pemisah! Wahai, Sang Penyatu!

Engkaulah Perlindungan dan Tempat Berlindung! Penolong dan Pertolongan! Wahai, Pelindungku! Wahai, Penolongku!

Pembebas dan Penyelamatku! Tempat Pengabdian dan Perlindungan! Wahai, Engkau, tempatku meraih kebebasan dan pengabdian!

Aku bermohon dari-Mu, bahwa Engkau mungkin akan memenuhi semua pinta dan mohonku melalui seseorang Muhammad saw., Rasul-Mu, seorang maksum yang amanah dan shiddiq dimana keteladan dilekatkan kepadanya; yang menjadi sebab awal Engkau mencipta, cahaya dari kesempurnaan pengetahuan, ruh dari kehidupan sesungguhnya, pemakai jubah putih kasih sayang abadi, pemilik karakter mulia, dimana jiwa dan keutamaannya memiliki prioritas dan pendahulu, yang melengkapi dan memberi segel kepada bentuk dan putaran nubuwwah, cahaya yang membawa bimbingan dan penjelasan, kasih sayang yang membawa pengetahuan, menguatkan dan memberikan keamanan.

Semoga Engkau, wahai, Tuhanku, merahmati dan memberkahi Rasul-Mu, Nabi Muhammad saw. dan semua keluarga dan karib kerabatnya.

Alhamdulillaahi Rabbil ‘Aalamiin.

Terjemahan oleh Mbak Wiwik

dari buku “The Seven Days of the Heart”, karya Muhyiddiin Ibnu ‘Arabi.

Kamis, 10 Mei 2012

Kearifan Cinta
CINTA yang dibangkitkan
oleh khayalan yang salah
dan tidak pada tempatnya
bisa saja menghantarkannya
pada keadaan ekstasi.
Namun kenikmatan itu,
jelas tidak seperti bercinta dengan kekasih sebenarnya
kekasih yang sadar akan hadirnya seseorang
Nafsu
Nafsumu itu ibu segala berhala
Berhala kebedaan ular sawa
Berhala keruhanian naga
Itu ibarat perumpamaannya
Mudah sekali memecah berhala
Kalau diketuk hancurlah ia
Walau batu walaupun bata
Walau ular walaupun naga
Tapi bukan mudah mengalahkan nafsu
Jika hendak tahu bentuk nafsu
Bacalah neraka dengan tujuh pintu
Dari nafsu keluar ma’siat setiap waktu.
mencintainya ini
sebagaimana kenikmatan lelaki
yang memeluk tugu batu
di dalam kegelapan sambil menangis dan meratap.
Meskipun dia merasa nikmat
karena berfikir bahwa yang dipeluk adalah kekasihnya, tapi
jelas tidak senikmat
orang yang memeluk kekasih sebenarnya
kekasih yang hidup dan sadar.

Jalaluddin El Rumi

Selasa, 08 Mei 2012

Untukmu Kekasih


Sabtu, 20 Juni 2009
01.04 WITA (Ketika lantunan nada surgawi menghibur malam yang sepi)

Untukmu Kekasih

Tiada yang memiliki selain yang memiliki
Tiada mampu memberi wahai yang fakir
Indahnya emas dan berlian bukanlah yang hakiki
Sebuah hikmah suci bagi sang pemikir

Tiada syair ini akan mengalir
Pujian indah dari lidah yang hina
Suatu pernyataan perasaan terus bergulir
Tanpa persaksian jiwa pun hanya merana

Pesan angin penyembuh keterpisahan
Bagi pecinta untuk yang dicinta
Yang kuberi adalah petunjuk jalan
Hanya kesadaranmu yang kupinta

Cahaya mentari pun menyapa ketika fajar
Tiada beranjak cahaya rembulan
Ungkapan cinta adalah wajar
Bagi diriku yang matahari untukmu sang rembulan

Wahai yang indah tersenyum menawan
Rindu adalah isyarat tentang perasaan
Aku mecintaimu hingga hati ini berawan
terik dan hujan silih berganti menghiasi kerinduan
Arsitek lanskap
"Kota-kota yang tumbuh alamiah yang dibangun karena kehendak orang banyak selalu berupa kota pantai atau muara sungai."
(Juan Busquet, perancang kota, 1992)
 Foto Wisuda La Ode Muhammad Zulzaman

 Sang Guru mengajarkan ilmu

On Vacation
 Me n Friend (PWK FT-UH Angk. 2006) in Malino, Kab. Gowa, Sulsel

On Survey
 Me n Friend (PWK FT-UH Angk. 2006) in Marusu, Kab. Maros Sulsel

 Beautiful Nirwana Beach, Kota Baubau Sultra

 di Pantai Nirwana (liburan skaligus survey)

Senin, 07 Mei 2012

Kerangka Konsep
dari
"Konsep Pengembangan Wisata Pantai Berkelanjutan Pada Kawasan Pantai Nirwana, Kota Baubau"

BAB 1 Konsep Pengembangan Wisata Pantai Berkelanjutan Pada Kawasan Pantai Nirwana, Kota Baubau


BAB I
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang
Perkembangan industri pariwisata di Indonesia sekarang ini sedang dikembangkan dan didayagunakan untuk memperbesar devisa negara dan daerah, memperluas lapangan kerja dan meratakan kesempatan berusaha terutama bagi masyarakat setempat. Disamping itu, industri pariwisata juga berperan dalam mendorong pembangunan daerah serta memperkenalkan alam dan budaya daerah yang sangat khas dan menarik. Oleh karena itu pembangunan industri pariwisata tidak dapat diarahkan untuk pembangunan ekonomi atau budaya saja tetapi sebagai salah satu usaha dalam melestarikan budaya dan alam (lingkungan hidup) tersebut.
Indonesia merupakan negara bahari dengan luas 7,7 juta km2 yang terbagi atas kawasan berupa lautan 75 % (5,8 juta km2) dan 25 % (1,9 juta km2) yang berupa daratan yang terdiri dari 17.508 buah pulau yang terdiri atas pulau-pulau besar maupun kecil. Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan keanekaragaman hayati (biodiversity) laut terbesar di dunia karena memiliki ekosistem-ekosistem pesisir seperti, hutan mangrove, terumbu karang, dan padang lamun yang sangat luas dan beragam. Sumberdaya ikan diperkirakan terdapat kurang lebih 7.000 jenis ikan terkandung dalam perairan pesisir dan dalam Indonesia. Indonesia juga memiliki panjang garis pantai sepanjang 81.000 km dengan berbagai potensi. Jika melihat kekayaan pesisir tersebut, maka kawasan pesisir berpotensi untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata (DTW), di antaranya yaitu wisata pantai.
Kota Bau-Bau adalah sebuah kotamadya atau kota otonom yang terletak di pesisir Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Kota ini merupakan salah satu kota di Indonesia yang berada pada kawasan pesisir, sehingga kecenderungan perkembangannya diarahkan pada kawasan pesisir. Selain itu, letak kota ini sangat strategis yaitu sebagai jalur yang menghubungkan antara pelayaran kawasan bagian barat dan bagian timur Indonesia, sehingga cukup ramai sebagai tempat persinggahan dan distribusi barang dan jasa.
Kota Bau-Bau memiliki beragam potensi daerah yang dapat dikembangkan, baik dari sektor bisnis dan perdagangan yang didukung dengan adanya pelabuhan laut skala nasional yang menjadi sektor penyumbang devisa terbesar daerah, potensi kekayaan alam daerah, maupun budaya masyarakat lokal. Seluruh potensi daerah tersebut harus disinambungkan untuk saling mendukung agar terjadi pembangunan daerah yang merata. Salah satu sektor pendukung yaitu sektor pariwisata.
Kota Bau-bau memiliki beberapa kawasan pariwisata yang berpotensi untuk dikembangkan dan menjadi daya tarik daerah, di antaranya yaitu pariwisata alam seperti Air Terjun Saparona, Air Jatuh, Permandian Bungi, Pantai Nirwana, Pantai Lakeba dan lain-lain serta pariwisata budaya andalan daerah yaitu Benteng Keraton Buton yang menjadi benteng terbesar di dunia. Pengembangan kawasan pariwisata mendapat dukungan daerah, yaitu melalui kebijakan RTRW Kota Bau-bau dan RIPPDA Kota Bau-Bau. Salah satunya yaitu melalui penetapan Alokasi lahan potensial untuk kawasan rekreasi dan juga penetapan Kawasan Pengembangan Pariwisata (KPP). Salah satu kawasan tersebut yaitu kawasan Pantai Nirwana.
Kawasan Pantai Nirwana merupakan kawasan pantai yang terletak di Kelurahan Sula’a, Kecamatan Betoambari, Kota Bau-Bau yang menjadi alternatif kawasan kunjungan utama bagi wisatawan lokal di Kota Bau-Bau dan Pulau Buton. Kawasan ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata pantai. Keadaan topografinya, kedalaman laut, pasir putih, kualitas air lautnya, biota laut seperti ikan dan terumbu karang, panorama sunset, adat istiadat nelayan setempat serta kondisi lingkungan yang masih alami menjadi kekuatan dan daya tarik wisata kawasan ini.
Dalam pengembangan, wisata,  suatu daerah yang potensial menjadi daerah tujuan wisata harus memenuhi komponen-komponen wisata yaitu atraksi, aksesibilitas dan sarana prasarana (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2004:16). Kawasan Pantai Nirwana memiliki potensi yang cukup tinggi untuk dijadikan kawasan wisata pantai, akan tetapi terdapat kendala-kendala yaitu sistem pengelolaan dan keadaan infrastruktur dan sarana yang menjadi komponen utama kawasan wisata belum cukup memadai, bahkan masih sangat kurang. Terdapat pula permukiman penduduk di dalam kawasan pantai yang tidak teratur, serta terdapat masalah kepemilikan lahan.
Berdasarkan gambaran potensi dan kendala serta untuk meminimalisir dampak yang akan ditimbulkan dalam pengembangan kawasan Pantai Nirwana, maka dibutuhkan suatu konsep pengembangan kawasan wisata yang berkelanjutan. Oleh karena itu, dalam mengembangkan kawasan Pantai Nirwana secara berkelanjutan sebagai kawasan wisata pantai di Kota Bau-Bau harus memperhatikan tiga aspek yaitu aspek lingkungan, aspek ekonomi, serta aspek sosial dan budaya. Hal ini dimaksudkan sebagai konsep pengembangan kawasan wisata pantai yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar pada khususnya dan sebagai alternatif bagi pendapatan daerah Kota Bau-Bau pada umumnya, serta mengembangkan lingkungan dan budaya tanpa mengesampingkan kelestarian lingkungan dan budaya tersebut.
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :
1.  Bagaimana potensi dan kendala dalam mengembangkan kawasan Pantai Nirwana sebagai kawasan wisata pantai berkelanjutan di Kota Bau-Bau?
2.  Bagaimana konsep pengembangan wisata pantai berkelanjutan pada Kawasan Pantai Nirwana, Kota Bau-Bau?
C. Tujuan dan Sasaran Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk dapat merencanakan suatu konsep pengembangan kawasan Pantai Nirwana, Kota Bau-Bau menjadi kawasan wisata pantai yang berkelanjutan tanpa mengabaikan aspek lingkungan, sosial dan budaya, serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Adapun sasaran dari penelitian ini, yaitu:
1.  Mengidentifikasi potensi dan kendala dalam merencanakan Kawasan Wisata Pantai Nirwana.
2.  Merumuskan konsep pengembangan kawasan Pantai Nirwana sebagai kawasan wisata pantai berkelanjutan di Kota Bau-Bau.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu:
1.  Menjadi masukan bagi pemerintah Kota Bau-Bau dalam mengembangkan kawasan Pantai Nirwana sebagai kawasan wisata pantai.
2.  Menjadi referensi ilmiah untuk kegiatan penelitian selanjutnya.
3.  Menambah pemahaman masyarakat tentang kondisi potensi wisata yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, serta menyadarkan masyarakat tentang pentingnya lingkungan.
4.  Memperluas wacana ilmiah peneliti, khususnya mengenai wisata pantai atau pesisir.
E.  Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian mencakup ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup materi.
1.  Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah penelitian ini dibatasi pada kawasan pengembangan wisata pantai berdasarkan RTRW Kota Bau-bau yaitu pada kawasan Pantai Nirwana, Kelurahan Sula’a, Kecamatan Betoambari, Kota Bau-Bau dengan luas 27 ha.
2.  Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi dalam pengembangan wisata pantai berkelanjutan pada kawasan Pantai Nirwana adalah sebagai berikut.
a.  Identifikasi potensi dan kendala yang terdapat pada lokasi perencanaan berdasarkan aspek fisik, ekonomi, sosial dan budaya, serta kebijakan.
b.  Penyusunan konsep pengembangan kawasan Pantai Nirwana sebagai kawasan wisata pantai berkelanjutan.
F.  Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika pembahasan dalam perencanaan ini, yaitu:
Bagian Pertama berisi tentang pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan dan sasaran, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, serta sistematika penulisan.
Bagian kedua adalah kajian teori, yang menguraikan tentang studi literatur yang menjadi landasan teori yang berkaitan dengan bahasan, antara lain yaitu teori mengenai pantai dan pemanfaatan kawasan pantai, teori wisata secara umum seperti pengertian pariwisata, jenis-jenis wisata, dampak dari pengembangan wisata, pengertian dan konsep wisata bahari/pantai, studi banding serta kerangka konsep.
Bagian ketiga berisi tentang metode penelitian. Secara umum menguraikan tentang lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel teknik pengumpulan data, metode analisis data, variabel penelitian dan defenisi operasional.

Bagian keempat ini merupakan hasil dan pembahasan, berisi tentang gambaran secara umum wilayah studi, serta pembahasan mengenai kondisi, potensi dan kendala, serta konsep pengembangan wisata pantai..

Bagian terakhir yaitu kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian secara keseluruhan dan saran-saran mengenai pengembangan wisata pantai dalam penelitian ini.

Syair Rindu Sang Matahari untuk Sang Rembulan

Tiada terbatas oleh waktu
Hanyalah mengenang suatu kenangan

Syair Rindu Sang Matahari untuk Sang Rembulan

Cahaya itu indah
Menyelinap anggun di lautan tak bertepi
Alam pun bersyair dengan bahasanya
Mempesona jiwa sang malam yang terselubung sepi

Cahaya itu indah cerminan wujud sang kekasih
Kekasih yang sedang merindu di balik waktu
Cahaya itu melingkar bagaikan mahkota di langit yang gelap
Terbias curah awan tipis yang terlihat kelabu
Bias itu berwarna pelangi sebagai wujud kasih sayang,
Dan sepasang kekasih itu pun menjadi satu

Cahaya itu indah
Syair kenangan sang matahari untuk sang rembulan
Dengan kearifan ilmunya tertulis cinta
Dengan kasih sayangnya sang angin mengajak pulang sang air
Dia pun berkata,
“Wahai kekasih kenanglah kisah cinta kita dan pulanglah...”