Tiada terbatas oleh waktu
Hanyalah mengenang suatu kenangan
Syair
Rindu Sang Matahari untuk Sang Rembulan
Cahaya itu
indah
Menyelinap
anggun di lautan tak bertepi
Alam pun
bersyair dengan bahasanya
Mempesona jiwa
sang malam yang terselubung sepi
Cahaya itu
indah cerminan wujud sang kekasih
Kekasih yang
sedang merindu di balik waktu
Cahaya itu
melingkar bagaikan mahkota di langit yang gelap
Terbias curah
awan tipis yang terlihat kelabu
Bias itu
berwarna pelangi sebagai wujud kasih sayang,
Dan sepasang
kekasih itu pun menjadi satu
Cahaya itu
indah
Syair kenangan
sang matahari untuk sang rembulan
Dengan kearifan
ilmunya tertulis cinta
Dengan kasih
sayangnya sang angin mengajak pulang sang air
Dia pun
berkata,
“Wahai kekasih
kenanglah kisah cinta kita dan pulanglah...”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar